Senin, 07 April 2014

Didikan Hati Perempuan




            Untuk menjadi yang nomor satu, memang adalah impian setiap orang. Bahkan dengan segala usaha, dikerahkan untuk mewujudkan impian itu. Tidak lain halnya dengan pemilihan umum kali ini. Semua calon legislatif berlomba-lomba untuk menang, dan mendapatkan kursi nomor satu di parlemen, tetapi tidakkah kita tahu, bahwa begitu sangat sulitnya sebenarnya mempertahankan kedudukan dan kelakuan baik kita setelah mendapatkan dan menduduki kursi parlemen itu ! . Ingat lebih susah mempertahankan daripada meraih suatu hal, dan lebih susah menjaga kepercayaan banyak orang, dibanding mendapatkannya.
            Kenapa, saya memulai tulisan saya ini dengan kalimat tersebut ?, ya benar ! karena kalimat tersebut merupakan pesan dan patokan awal dalam memimpin , bagi seorang pemimpin pilihan bangsa.
            Disamping daripada diri para pemimpin, kita juga sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan menerapkannya, sebaiknya ikut dan pintar memilih, siapa calon pemimpin tersebut yang bukan hanya dianggap, tetapi juga harus benar-benar layak dan pantas untuk duduk di kursi parlemen tersebut. Karena, beberapa menit waktu yang kita pakai dalam mencoblos / memilih para calon pemimpin, itu untuk 5 tahun kedepan kelangsungan hidup kita, yang bergantung pada mereka.
            Untuk itu, saya sebagai bangsa Indonesia yang peduli terhadap bangsa ini, sedikit mengutarakan dan menjelaskan disini, bahwa mengapa harus lebih banyak caleg perempuan yang duduk diparlemen dan akan memimpin bangsa ini. Seperti pada halnya yang kita ketahui, bahwa seorang ibu adalah seorang perempuan yang baik, teguh, dan luar biasa hebat. Ia mampu melahirkan anak-anak yang akan menjadi orang-orang berguna bagi bangsa, memelihara, mendidik, dan menyelimuti dengan perasaan lembut hatinya. Kasihnya tak terhingga sepanjang masa. Dengan cara berpikir yang perasaan itulah, kita diajak untuk memilih, mengenal, dan menjadikan perempuan sebagai motivasi dan panutan bangsa. Perempuan mengerjakan segala sesuatunya dengan hati dan penuh kesabaran tanpa emosi.
            Seperti pada halnya yang kita ketahui juga, bahwa masalah utama dan terpenting yang membuat bangsa ini semakin buruk adalah KORUPSI. Tercatat bahwa hampir setengah anggota parlemen dalam satu periode kepemimpinan, disandang kasus KORUPSI. Yang dimana , jika ada 10 anggota parlemen KORUPSI, 9 orang diantaranya adalah laki-laki, dan 1 lainnya adalah perempuan. Memang jika kita perhatikan dan pikirkan, tidak ada orang yang paling jujur, baik, bersih, dan sempurna didunia ini. Tetapi, dari contoh kasus KORUPSI tersebut, kita dapat tahu dan mengambil kesimpulan, bahwa pikiran baik perempuan 9x lebih luar biasa dan baik dibandingkan laki-laki. Dan saya juga sebagai seorang laki-laki menyadari hal itu.
            Adapun hal lain yang merusak nama parlemen dan termasuk merusak nama baik Negara ini adalah aktivitas para anggota parlemen, yang mana seperti absen, kegiatan didalam dan luar kantor, rapat, perselingkuhan, janji palsu, bermain gadget / tidur saat rapat, kinerja yang tidak memuaskan dan selalu dihadang masalah, dan bahkan emosi para anggota yang saling berunjuk kekuatan, ingin tampil hebat dan tidak mau kalah satu dengan yang lainnya. Dan hampir seluruhnya yang melakukan itu adalah yang juga ujung-ujungnya terkait kasus-kasus hebat yang merusak bangsa seperti KORUPTOR. Karena itu, saya yakin dengan caleg perempuan yang kita pilih dan lebih banyak menempati / duduk di parlemen, dapat merubah segala bencana dan keburukan itu secara perlahan. Karena juga , saatnya Indonesia ditanami hati, dipupuk dengan perasaan, disiram dengan nurani , dan tidak emosi untuk Indonesia yang luar biasa. 
           
 Catatan : [ kenapa saya menekankan kata KORUPSI pada setiap kalimatnya ? , ya karena itulah yang menjadi akar masalah utama yang membuat Indonesia tidak berkembang dari masa ke masa, dan akan diberantas secara perlahan (sedikit demi sedikit, lama – lama menjadi bukit ) oleh para caleg perempuan yang akan memimpin maju bangsa ini .]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar